2025-10-14
Ketika memilih struktur pendukung untuk proyek komunikasi, energi baru, dan infrastruktur, memahami perbedaan antara menara kisi dan monopole sangat penting untuk membuat keputusan yang optimal. Menara kisi, seperti yang ditawarkan oleh Maotong, menampilkan desain rangka rangka yang memberikan pengenalan visual yang tinggi. Desain ini, meski berbeda tampilannya, membutuhkan luas lantai pondasi berkisar antara 30 hingga 100 meter persegi. Dalam hal kinerja, menara kisi menonjol dengan kapasitas beban yang kuat, dengan mudah mendukung superposisi beberapa peralatan. Mereka juga memiliki ketahanan angin yang tinggi, mampu menahan kecepatan angin hingga 200 kilometer per jam. Perawatan menara kisi juga mudah dilakukan, karena masing-masing komponen dapat diganti tanpa perlu perombakan sistem secara menyeluruh.
Monopole, di sisi lain, memiliki struktur pipa tunggal ramping yang memberikan penyembunyian yang kuat, sehingga tidak terlalu mengganggu secara visual di berbagai lingkungan. Persyaratan pondasinya jauh lebih kompak, hanya membutuhkan luas lantai 3 hingga 10 meter persegi. Namun, monopole memiliki kapasitas beban terbatas, terutama cocok untuk pengaturan sistem tunggal. Hambatan anginnya sedang, dengan toleransi maksimum 120 kilometer per jam. Pemeliharaan monopole lebih menantang, seringkali memerlukan pemeriksaan menyeluruh terhadap keseluruhan struktur. Dalam hal skenario yang berlaku, menara kisi ideal untuk pusat komunikasi pinggiran kota, pangkalan tenaga angin, dan gardu induk besar, sedangkan menara monopole lebih cocok untuk kawasan inti perkotaan dan stasiun atap kecil. Menara kisi juga memiliki umur desain yang lebih lama yaitu 50 tahun dan dapat digunakan kembali untuk relokasi dan rekonstruksi, sedangkan menara monopole biasanya memiliki umur desain 25 hingga 30 tahun dan menawarkan nilai daur ulang yang rendah, faktor-faktor yang secara signifikan berdampak pada biaya dan keberlanjutan proyek jangka panjang.